Ghanny

Ghanny
tour 4b sd yasporbi pancoran

Minggu, 04 September 2011

Ghanny: animal kaiser

Ghanny: animal kaiser: Tentang Animal Kaiser Game arcade paling populer belakangan ini, Animal Kaiser yang dirilis oleh perusahaan software game, Namco paling...

animal kaiser

Tentang Animal Kaiser Game arcade paling populer belakangan ini, Animal Kaiser yang dirilis oleh perusahaan software game, Namco paling digandrungi anak-anak. Game “gula” ala hewan kondang seantero dunia ini memang punya daya tarik melebihi arcade lainnya. Bahkan popularitas Dino Duel pun telah tamat oleh persaingan antar-game. Animal Kaiser menyajikan grafis 3D yang lebih menakjubkan ketimbang Dino Duel, walaupun dengan konsep yang sama. Sama-sama gulat ala WWF dengan pelakunya binatang terkenal. Animal Kaiser juga menawarkan iming-iming kartu koleksi sebagai bonus. Bahkan kartu koleksi ini kemudian kerap jadi taruhan bagi anak-anak. Siapa yang memenangkan pertarungan, maka ia yang berhak memperoleh kartu, meskipun yang membayar satu set game (satu ronde) dengan kartu slash adalah lawannya. Skenario Animal Kaiser juga lebih seru. Tidak berbelit-belit seperti halnya Dino Duel. Proses loading yang lebih cepat. Dan paling penting adalah pertarungan itu sendiri membuat anak-anak exciting, terkesima. Maka tidak jarang jika pemainnya (anak-anak itu) seperti ikut dalam dinamika kekerasan seekor singa yang tengah membanting burung rajawali. Bum! Menghunjam tanah dengan keras. Animal Kaiser mengenalkan puluhan (mungkin juga ratusan) hewan realistis yang tersebar habitatnya di seluruh dunia. Ilmu-ilmu zoologi dasar yang pas buat anak-anak juga bisa diperoleh. Sebut saja burung Condor yang ternyata adalah hewan khas dari Mexico itu bisa terbang sampai ketinggian 5.000 meter dpl berkat kekuatan tulang dan otot di bagian sayap. Game yang secara resmi dirilis Namco pada pertengahan tahun 2009 ini juga melahirkan semacam pergaulan baru yang mengikat anak-anak satu sama lain. Ada komunikasi dan informasi yang meluncur dari satu mulut ke mulut lain dari bocah-bocah. Mereka saling berbagi “keilmuannya”. Bahkan kemudian terjadi transaksi secara barter. Bagi anak-anak yang memiliki “jiwa” dagang, otaknya bekerja untuk mendayagunakan koleksi kartunya untuk bisa dijual. Dia tak perlu barter, tapi uang yang entah ia gunakan untuk apa. Ya, proses berniaga itu ada di kelompok usia anak-anak SD itu. Animal Kaiser kemudian menciptakan berbagai perspektif. Permainan, adu gulat keras, koleksi kartu yang membuat penjualan album kartu nama laku keras sebagai tempat menyimpan kartu-kartu binatang itu, juga perdagangan di antara sesama anak.